Halo, kali ini saya akan membahas
suatu seminar yang baru-baru ini saya ikuti, yaitu “Seminar Motivasi – Start
dreaming, reach your scholarship and travel the world” yang diadakan oleh HSE UI 2014 bertempat di
Auditorium gedung IX FIB Universitas Indonesia. Seminar ini membahas tentang
pengalaman orang-orang yang berjuang sekeras-kerasnya mengejar pendidikan dalam
keterbatasan finansial serta memberikan inspirasi bagi para peserta agar
bagaimana caranya untuk meraih mimpi seperti mereka.
Suasana saat antrian
Suasana saat di dalam auditorium
Penampilan dari Prodi Rusia UI
Sebenarnya saya telat sekitar 20
menit sewaktu seminar ini dimulai. Jadi, saya tidak terlalu tahu banyak apa
yang terjadi saat awal. Saat saya datang, ada perfomance dari prodi Rusia UI.
Lalu dilanjutkan dengan pengenalan moderator dan narasumber. Yang menjadi
narasumber adalah Muh. Irfan yang merupakan mahasiswa berprestasi harapan II
FIB UI. Narasumber yang pertama adalah Abellia Anggi Wardhani yang
menyelesaikan pendidikan S1 di sastra perancis UI dan beasiswa di prancis serta
Belanda, dan rencananya akan menyelesaikan gelar Ph.D di Faculty of humanities,
Tilburg University, Belanda. Berikutnya adalah Amar Khoirul Umam. Ia merupakan
MWA UI UM, penerima beasiswa bidikmisi, BI, beastudi etos dan beasiswa Aktivis.
Moderator Diskusi, Muh. Irfan (kanan)
Diskusi
pertama diawali dari saudari Abellia. Disini dijelaskan bagaimana ia meraih
mimpi saat dapat kuliah di UI dan melanjutkan studi di luar negeri walaupun
memiliki keterbatasan uang. Pada awalnya, ia diremehkan karena sangat sulit
dalam memahami bahasa prancis. Tapi, ia membuktikannya dengan dipilih dengan
belajar sangat keras dan dipilih dalam pertukaran mahasiswa dengan beasiswa di Paris,
Prancis. Tapi sayangnya, ia juga mendapat kendala, yaitu beasiswa yang
didapatnya belum sepenuhnya gratis. Jadi, dirinya harus berjuang keras untuk
dapat menutupi kekurangan biayanya seperti menjadi tukang cuci piring di
restoran dan pengantar surat. Pengantar kuliah disana yang masih berbahasa
Prancis pun juga agak menyulitkannya untuk memahami materi kuliah. Pada akhirnya,
ia dipanggil untuk melakukan riset di Indonesia dengan beasiswa penuh sekarang
ia mengambi gelar Ph.D di Tilburg University, Belanda. Ia juga membuktikan pada
orang-orang bahwa menjadi anak sastra juga dapat memiliki masa depan yang
cerah, yang selama ini dianggap “miring” oleh sebagian besar orang. Saat akhir
presentasinya, ia berpesan bahwa Jangan
cuma jadi setengah-setengah atau medioker, jadilah pemenang. Kita harus
mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan bila mau
berhasil dalam mencapai sesuatu, meskipun dalam keterbatasan apapun.
Narasumber pertama, Abellia Anggi Wardhani
Narasumber kedua, Amar Khoirul Umam
Berikutnya
dilanjutkan dengan presentasi dari saudara Amar yang berasal dari fakultas
Hukum. Ia bercerita pada awalnya ia memiliki kesulitan keuangan saat berkuliah di
UI yang dikenal mahal. Dengan uang yang terbatas, ia pun pergi ke Depok dan
melakukan registrasi mahasiswa UI serta mencari kosan disana. Di tengah
keterbatasan finansial, ia pun mencari cara agar menutupi biaya kuliahnya.
Hingga akhirnya, ia pun mendapat beasiswa jalur bidikmisi. Dengan kemampuan
berbicara di depan umum yang dimilikinya, ia sering diundang menjadi motivator
di banyak acara-acara seminar.
Dari
kedua orang tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa keterbatasan bukan
dan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Layaknya ingin pergi ke suatu tempat, maka kita juga harus mengetahui kemana
sajakah tempat yang akan kita lewati dan apa yang harus dipersiapkan. Begitu
pula dengan hidup, kita harus memiliki rencana dengan sangat matang untuk
mencapai suatu tujuan. Persoalan tercapai atau tidak itu adalah urusan
belakangan. Yang terpenting, kita sudah mencoba dan belajar dari pengalaman
yang kita ambil. Mulai hari ini, seriuslah mencapai apa yang diinginkan,
berikanlah manfaat untuk kehidupan, dan jadilah peran utama dalam hidup. Bahkan
jika keburukan sekalipun tuhan biarkan, maka kebaikan pun sangat tuhan izinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar