Minggu, 24 Januari 2016

Polar, Unipolar, dan Bipolar Encoding

1. Polar Encoding
Polar Encoding merupakan pengkodean sinyal digital (bit) yang menggunakan logika 1 untuk tegangan positif (V+), dan -1 untuk tegangan negatif (V-).

Hirarki Chart Polar Encoding

Polar Encoding memiliki beberapa jenis, yaitu:
a. No Return to Zero (NRZ)
No Return to Zero Level (NRZ-L)
NRZ-L Memiliki karakteristik yang dimana saat bit “1” dinyatakan sebagai low signal, dan bit “0” dinyatakan sebagai high signal.

No Return to Zero Inverted (NRZ-I)
NRZ-I Memiliki karakteristik hanya akan mengalami transisi sinyal (V+ ke V- atau sebaliknya) saat terjadi logika "1". 

Gambar Sinyal No To Return Zero (NRZ)

b. Return Zero (RZ)
RZ merupakan sinyal digital yang akan menuju tegangan netral (0V) saat ingin melakukan transisi kode biner.
Gambar Sinyal Return To Zero (RZ)

c. Biphase
Manchester
Sinyal digital Manchester memiliki transisi di tengah dalam suatu periode logika bit. Transisi rendah ke tinggi menyatakan logika “1”, sedangkan tinggi ke rendah menggambarkan logika “0”.

Differential Manchester
Sinyal digital ini menyatakan apabila ada transisi sinyal, maka dinyatakan dalam logika “1”. Sedangkan apabila tidak terjadi transisi, dianggap logika “0”. 
Gambar Sinyal Manchester dan Differential Manchester

2. Unipolar Encoding
Unipolar Encoding merupakan sinyal yang hanya menggunakan satu level tegangan (bisa positif atau negatif), serta tegangan nol untuk logika “0”.
Gambar Sinyal Unipolar

3. Bipolar Encoding
Bipolar encoding adalah suatu sinyal digital yang memiliki dua tegangan bernilai (positif dan negatif) serta tegangan nol untuk logika “0”. Sinyal akan dianggap memiliki logika “1” saat terjadi pergantian sinyal tegangan.
Gambar Sinyal Bipolar

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar