Masyarakat masih takut dengan pemanfaatan nuklir untuk tenaga listrik
Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnusubroto
VIVAnews - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) percontohan. PLTN tersebut akan berlokasi di Kawasan Nuklir Batan, Serpong dengan kekuatan 10 Megawatt.
"Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi memberikan dukungan terhadap rencana kita itu," ujar Kepala Batan, Djarot Sulistyo, di Yogyakarta, Minggu 7 November 2014.
Ia menjelaskan, kekuatan 10 megawatt hanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 3 megawatt dan diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Nuklir Batan Serpong. BATAN menargetkan, proyek tersebut akan terealisasi pada tahun 2017.
Selain sebagai proyek percontohan, PLTN itu dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan nuklir untuk listrik. Pembangunan PLTN ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa energi nuklir sangat aman dan bisa digunakan saat Indonesia krisis energi.
"Jika kita membangun PLTN di Indonesia, daerah yang aman dari gempa dan tsunami yang diutamakan. Karena di Indonesia banyak daerah yang aman dari gempa dan ancaman tsunami."
Sebelumnya, rencana pembangunan PLTN di sejumlah daerah di Indonesia menuai kritik dan ditentang banyak kalangan. Bocornya PLTN Fukushima di Jepang akibat gempa bumi yang disusul dengan tsunami membuat masyarakat semakin takut dengan keberadaan PLTN.
"Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi memberikan dukungan terhadap rencana kita itu," ujar Kepala Batan, Djarot Sulistyo, di Yogyakarta, Minggu 7 November 2014.
Ia menjelaskan, kekuatan 10 megawatt hanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 3 megawatt dan diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Nuklir Batan Serpong. BATAN menargetkan, proyek tersebut akan terealisasi pada tahun 2017.
Selain sebagai proyek percontohan, PLTN itu dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan nuklir untuk listrik. Pembangunan PLTN ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa energi nuklir sangat aman dan bisa digunakan saat Indonesia krisis energi.
"Jika kita membangun PLTN di Indonesia, daerah yang aman dari gempa dan tsunami yang diutamakan. Karena di Indonesia banyak daerah yang aman dari gempa dan ancaman tsunami."
Sebelumnya, rencana pembangunan PLTN di sejumlah daerah di Indonesia menuai kritik dan ditentang banyak kalangan. Bocornya PLTN Fukushima di Jepang akibat gempa bumi yang disusul dengan tsunami membuat masyarakat semakin takut dengan keberadaan PLTN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar