Rabu, 10 Desember 2014

Gejala HIV, Tampak Biasa Padahal Bahaya


HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV tumbuh dan berkembang di dalam tubuh seseorang dan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang dalam melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. 
Sampai saat ini, HIV dan AIDS tidak dapat disembuhkan. Perlu diketahui bahwa setelah seseorang terinfeksi virus HIV, tubuh memerlukan waktu selama 2 minggu hingga 6 bulan untuk membentuk antibodi HIV. Pada jangka waktu tersebut, tes HIV akan menunjukkan hasil negatif. Padahal, di saat yang sama, ia sudah bisa menularkan virus HIV. 
HIV bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang parah. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki faktor risiko terinfeksi virus HIV, harus segera melakukan tes HIV untuk mengetahui keberadaan virus HIV dalam tubuh. Selain itu, berikut ini adalah gejala HIV saat telah menginfeksi seseorang:
  • Demam
Salah satu gejala HIV adalah demam, mulai dari demam ringan hingga mencapai 39 derajat Celsius. Demam pun sering disertai sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal tersebut menandakan bahwa virus telah memasuki aliran darah dan memperbanyak diri sehingga muncul demam sebagai tanda perlawanan tubuh. 

  • Kelelahan
Jika virus telah masuk ke dalam tubuh, saat itulah virus mulai merusak sistem kekebalan tubuh yang bisa menyebabkan Anda mudah lelah dan lesu. Nah, kelelahan bisa menjadi gejala HIV telah menginfeksi tubuh Anda. 
  • Nyeri otot
Beberapa gejala HIV mirip gejala flu. Misalnya, nyeri sendi dan pegal pada otot. Nyeri pada otot-otot tersebut biasanya disertai pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan kelenjar getah bening bisa terjadi di lipatan ketiak, leher, atau selangkangan.
  • Ruam kulit
Ruam kulit dapat terjadi lebih awal atau sebaliknya pada penderita HIV atau AIDS. Namun, ruam kulit bisa juga pertanda terkena alergi. Nah, jika ruam kulit tidak kunjung sembuh dan Anda memiliki riwayat aktivitas seksual dengan pasangan lebih dari satu atau penggunaan obat terlarang yang memakai jarum suntik, Anda harus segera melakukan tes HIV. 

  • Diare
Penderita HIV biasanya akan mengalami mual, muntah, atau diare sebagai gejala awal virus HIV menginfeksi tubuh. Gejela tersebut bisa muncul sebagai efek samping terapi antiretroviral serta infeksi. Tapi, penderita HIV pun akan mengalami diare yang tak kunjung berhenti. Bila Anda mengalami hal ini, segera periksakan diri ke dokter.
  • Kehilangan berat badan
Jika HIV telah berkembang menjadi AIDS, penderita akan mengalami penurunan berat badan secara drastis meski asupan makanan terbilang banyak. Penurunan berat badan ini biasanya disebabkan oleh diare yang berkepanjangan tadi dann sistem kekebalan tubuh sudah hampir habis. 
  • Infeksi
Batuk adalah gejala HIV di mana infeksi pada tubuh sudah semakin parah. Hal ini disebabkan kuman pengganggu sistem kekebalan tubuh. Beberapa infeksi seperti toksoplasma, infeksi parasit yang memengaruhi otak, infeksi herpes (cytomegalovirus), dan sariawan karena infeksi jamur. 

  • Perubahan kuku
Gejala HIV adalah perubahan pada kuku kaki dan tangan. Sebut saja penebalan dan kuku melengkung (clubbing), kuku yang terpisah, atau perubahan warna kuku (garis hitam atau cokelat). Hal ini disebabkan infeksi jamur di mana sistem kekebalan tubuh sudah habis dan rentan terhadap infeksi jamur. 
  • Sariawan
Sariawan yang tidak kunjung sembuh juga bisa menjadi gejala HIV. Biasanya, sariawan yang muncul adalah plak berwarna putih dan paling banyak terjadi di rongga mulut dan lidah. (DV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar