Kamis, 29 Januari 2015

Industri : Problematika dan dampaknya terhadap lingkungan

      Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, industri tengah berkembang pesat. Industri menjadi suatu kata yang sangat tidak bisa dipisahkan dari hampir seluruh bidang kehidupan. Industri dapat memajukan perekonomian, meningkatkan taraf hidup, serta mengembangkan IPTEK dan menjaga stabilitas dalam suatu negara. Karena hal ini telah ada sejak zaman nenek moyang, maka tak ayal bila industri dapat menjadi suatu tolak ukur dalam majunya sebuah peradaban. 

 Industri telah ada sejak dahulu kala, contohnya industri kertas pada abad pertengahan.

Dibalik kemajuannya yang pesat, industri juga memiliki permasalahan serta resiko dalam perkembangannya. Selain pada kehidupan sosial dan budaya, Industri juga memiliki dampak pada lingkungan. Walaupun industri memajukan taraf hidup bagi masyarakat luas karena membuka banyak lapangan pekerjaan, pabrik-pabrik industri juga menghasilkan limbah yang sangat berpengaruh pada kelestarian alam. Industri juga membutuhkan daerah secara terus memerus agar dapat terus berkembang. 

Perkembangan industri berbanding lurus dengan kebutuhan akan lahan, tidak jarang hutan menjadi potensi untuk pembukaan pabrik.

Dampak serius dari hal ini adalah rusaknya ekosistem pada suatu wilayah, seperti yang terjadi di beberapa wilayah. Banyak daerah yang tadinya merupakan daerah hijau menjadi tandus. Banyak flora dan fauna yang dilindungi akhirnya punah karena hal ini. Antartika  menjadi salah satu contoh akibat dari asap pabrik industri. Es disana menjadi cair dan berpengaruh pada tingginya kenaikan air laut di dunia. Limbah pabrik juga mengotori sungai dan air tanah yang mengandung mineral yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, bahkan dari pupuk sekalipun. Yang lebih parahnya, asap dari pabrik dan kendaraan bermotor yang mengandung gas Karbon Monoksida (CO) juga meningkatkan suhu bumi dan menghasilkan senyawa kloroflorokarbon (CFC) yang berpengaruh pada melebarnya lubang pada lapisan ozon. Jika hal ini terus dibiarkan, daerah hijau di bumi akan tersisa sangat sedikit, bahkan habis. Kondisi ini akan sangat mengganggu kehidupan biota yang ada di bumi, bahkan manusia sekalipun.

Air dan ikan yang tercemar merupakan dampak nyata akibat industri yang tidak terkendali.

Banyak negara-negara di dunia menyadari akan bahayanya hal ini. Mereka telah membuat kebijakan pada bidang industri. Misalnya, produk industri harus bebas CFC, mengurangi penggunaan mesin berbahan bakar fosil bagi kendaraan bermotor, melindung flora dan fauna yang berdampak banyak bagi lingkungan serta mencari inovasi dalam mencari energi terbarukan. Pengawasan ketat pada sektor industri juga diperlukan, terutama pada pembuangan limbah dan  kebijakan wajib membuat daerah hijau bagi pabrik-pabrik. Dengan melakukan hal ini, kita memang tidak bias menghentikan kerusakan lingkungan, tetapi kita dapat memperlambat kerusakannya dan dapat memberikan kesempatan bagi para generasi penerus kita untuk menikmati sisa keseimbangan lingkungan yang ada, mungkin jika lebih bagus mereka dapat menemukan solusi untuk menghentikan permasalahan ini dan membuat kondisi bumi menjadi lebih layak untuk ditinggali dan menjadi surga bagi seluruh makhuk hidup.

Kita memang tidak bisa menghentikan kerusakannya, namun kita bisa memperlambatnya dengan melakukan tindakan nyata untuk menjaga alam dimulai dari diri sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar