Dalam kehidupan modern
seperti sekarang ini, industri tengah berkembang pesat. Industri menjadi suatu
kata yang sangat tidak bisa dipisahkan dari hampir seluruh bidang kehidupan.
Industri dapat memajukan perekonomian, meningkatkan taraf hidup, serta
mengembangkan IPTEK dan menjaga stabilitas dalam suatu negara. Karena hal ini
telah ada sejak zaman nenek moyang, maka tak ayal bila industri dapat menjadi
suatu tolak ukur dalam majunya sebuah peradaban.
Industri telah ada sejak dahulu kala, contohnya industri kertas pada abad pertengahan.
Dibalik
kemajuannya yang pesat, industri juga memiliki permasalahan serta resiko dalam
perkembangannya. Selain pada kehidupan sosial dan budaya, Industri juga
memiliki dampak pada lingkungan. Walaupun industri memajukan taraf hidup bagi
masyarakat luas karena membuka banyak lapangan pekerjaan, pabrik-pabrik
industri juga menghasilkan limbah yang sangat berpengaruh pada kelestarian
alam. Industri juga membutuhkan daerah secara terus memerus agar dapat terus
berkembang.
Perkembangan industri berbanding lurus dengan kebutuhan akan lahan, tidak jarang hutan menjadi potensi untuk pembukaan pabrik.
Dampak serius
dari hal ini adalah rusaknya ekosistem pada suatu wilayah, seperti yang terjadi
di beberapa wilayah. Banyak daerah yang tadinya merupakan daerah hijau menjadi
tandus. Banyak flora dan fauna yang dilindungi akhirnya punah karena hal ini.
Antartika menjadi salah satu contoh akibat
dari asap pabrik industri. Es disana menjadi cair dan berpengaruh pada
tingginya kenaikan air laut di dunia. Limbah pabrik juga mengotori sungai dan
air tanah yang mengandung mineral yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk
hidup, bahkan dari pupuk sekalipun. Yang lebih parahnya, asap dari pabrik dan
kendaraan bermotor yang mengandung gas Karbon Monoksida (CO) juga meningkatkan
suhu bumi dan menghasilkan senyawa kloroflorokarbon (CFC) yang berpengaruh pada
melebarnya lubang pada lapisan ozon. Jika hal ini terus dibiarkan, daerah hijau
di bumi akan tersisa sangat sedikit, bahkan habis. Kondisi ini akan sangat
mengganggu kehidupan biota yang ada di bumi, bahkan manusia sekalipun.
Air dan ikan yang tercemar merupakan dampak nyata akibat industri yang tidak terkendali.
Banyak
negara-negara di dunia menyadari akan bahayanya hal ini. Mereka telah membuat
kebijakan pada bidang industri. Misalnya, produk industri harus bebas CFC,
mengurangi penggunaan mesin berbahan bakar fosil bagi kendaraan bermotor, melindung flora dan fauna yang berdampak banyak bagi lingkungan serta
mencari inovasi dalam mencari energi terbarukan. Pengawasan ketat pada sektor
industri juga diperlukan, terutama pada pembuangan limbah dan kebijakan wajib membuat daerah hijau bagi
pabrik-pabrik. Dengan melakukan hal ini, kita memang tidak bias menghentikan
kerusakan lingkungan, tetapi kita dapat memperlambat kerusakannya dan dapat
memberikan kesempatan bagi para generasi penerus kita untuk menikmati sisa
keseimbangan lingkungan yang ada, mungkin jika lebih bagus mereka dapat
menemukan solusi untuk menghentikan permasalahan ini dan membuat kondisi bumi
menjadi lebih layak untuk ditinggali dan menjadi surga bagi seluruh makhuk hidup.
Kita memang tidak bisa menghentikan kerusakannya, namun kita bisa memperlambatnya dengan melakukan tindakan nyata untuk menjaga alam dimulai dari diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar