Peneliti di Inggris menyebut bahwa National Health Service (NHS) terlalu mengada-ada dengan menyarankan agar masing-masing individu meminum air putih sebanyak enam sampai delapan gelas sehari.
Dalam satu makalah yang telah diterbitkan ke dalam British Medical Journal, para peneliti memeringatkan supaya tidak begitu saja memercayai apa yang telah disarankan selama ini. Mereka juga mengatakan bahwa apa yang selama ini didengungkan hanyalah omong kosong.
Penulis penelitian yang juga seorang dokter di Glasgow, Dr. Margaret McCartney, mengatakan bahwa manfaat dari minum air putih akan didapat bila diminum dalam jumlah yang banyak terlalu dibesar-besarkan oleh suatu organisasi tertentu dengan kepentingannya sendiri.
Menurut Margaret, dari hasil penelitian yang ada menunjukkan minum air putih ketika sedang tidak haus justru menghambat kita untuk berpikir, bukan meningkatkan kosentrasi yang selama ini kita dengar. Sejumlah bukti terpisah juga menunjukkan bahwa bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi yang ditemukan di dalam air kemasan bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
"Minum dalam jumlah yang berlebih juga dapat menyebabkan kurang tidur, karena orang harus bangun di malam hari untuk kencing. Studi lain juga menunjukkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bukan mencegahnya," kata dia melansir laman Daily Mail, Kamis (29/1/2015).
Dia juga memeringatkan bahwa minum terlalu banyak air dapat menyebabkan satu kondisi yang jarang terjadi, namun berpotensi sangat fatal yang disebut dengan hiponatremia. Di mana kadar garam dalam tubuh menurun dan dapat menyebabkan pembengkakan otak.
Selain itu, terlalu banyak meminum air putih juga dapat menyebabkan hiperhidrosis yang memengaruhi pria dan wanita dengan jumlah yang sama-sama banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar